Kamis, 09 Juni 2016

hubungan agama dan ilmu pengetahuan sosial

Edit Posted by with No comments

      “HUBUNGAN AGAMA DENGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL “

Semua orang mungkin sepakat bahwa dalam era globalisasi tersebut keutuhan manusia ingin tetap terpelihara dengan baik, dan ilmu pengetahuan sosial di harapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang strategis bagi pengembangan manusia indonesia seutuhnya pada era globalisasi tersebut. namun demikian ilmu pengetahuan sosial yang ada sekarang ini dinilai sudah mulai kewalahan atau hampir gagal dalam ikut serta memberikan kerangka pemecahan masalahsosial yang timbul dalam era globalisasi tersebut. Hal demiokian di sebabkan karena dasar-dasar dan prinsip-prinsip yang dijadikan landasan dalam ilmu pengetahuan sosial tersebut berasal dari filsafat barat yang bertumpu pada logika rasional dan cara berfikir empirik.
Sebagai salah satu upaya mengatasi kebuntuan dari ilmu pengetahuan sosial yang demikian itu, agama diharapkan dapat memberikan arahan dan perspektif baru, sehin gga kehadiran tersebut terasa mamfaatnya oleh para penganut agama. Namun hal demikian membawa kita kepada suatu pertanyaan tentang bagaimanakah seharusnya agama itu ditampilkan; bagaimana sikap yang harus ditampilkan kalangan agamawan.
A.    Pandangan Ajaran Islam Tentang Ilmu Sosial
Keterkaitan agama dengan masalah kemanusiaan sebagaimana tersebut menjadi penting jika dikaitkan dengan kondisi dan situasi kemanusiaan di zaman modern ini. Kita mengetahui bahwa dewasa ini manusia menghadapi berbagai macam persoalan yang benar-benar membutuhkan pemecahan segera. Kadang-kadang kita merasa bahwa situasiyang penuh dengan problematika di dunia modern justru di sebabkan oleh perkembangan pemikiran manusia sendiri.
Di balik kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia modern sesungguhnya menyimpan suatu potensi yang dapat menghancurkan martabat manusia. Sejak manusia memasuki zaman modern mereka mampu mengembangkan potensi-potensi rasionalnya, mereka memang telas mebebaskan diri dari belenggu pemikiran mistisyang irrasional dan belenggu pemikiran hukum alam yang sangat mengikat kebebasan manusia. Tetapi ternyata di dunia modern ini manusia tak dapat melepaskan diri dari jenis belenggu lain, yaitu penyembahan kepada hasil ciptaan diri sendiri.
Maka dalam keadaan yang demikian, kita saat ini nampaknya sudah mendesak untuk memiliki ilmu pengetahuan sosial yang mampu membebaskan manusia dari berbagai problema tersebut. Ilmu pengetahuan yang dimaksudkan adalah ilmu pengetahuan yang digali dari nilai-nilai agama. Kuntowijoyo menyebutnya sabagai ilmu sosial profetik.
B.      Ilmu Sosial Bernuansa Islam
             Menurut kontowijoyo, kita butuh ilmu sosial profetik, yaitu ilmu sosial yang tidak haya menjelaskan dan mengubah fonomena sosial, tetapi juga memberi petunjuk ke arah mana tranfonmasi itu dilakukan, untuk apa dan oleh siapa. Yaitu ilmu sosial yang mampu mengubah fenomena yang berdasarkan cita cita etik dan profetik tertentu. Perubahan tersebut didasarkan pada tiga hal :
·         Cita cita kemanusiaan
·         Liberasi, dan
·         Transendensi
Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ( iptek ) islam bukanlah agama tertutup. Islam adalah sebuah paradigma terbuka, sebagai mata rantai peradaban dunia. Islam mewarisi peradaban yunani dan romawi di barat, dan peradaban persia, india, dan cina di timur. Ketika abad VII-XV peradaban barat dan timur tenggelam dan menjalani kemerosotan, islam bertindak sebagai perawis utamanya untuk kemudian di ambil alih oleh barat sekarang melalui renainssans. Islam jadi mata rantai yang sangat penting dalam sejarah peradaban dunia.
Islam mengembangkan matematika india, ilmu kedokteran dari cina, sistem pertahananan sasanid, logika yunani, dan sebagainya. Namun dalam proses penerimaannya itu terdapat dialegtika internal. Misalnya, untuk bidang bidang pengkajian tertentu islam menolak bagian logika yunani yang sangat rasional diganti dengan cara berpikir intiwitif yang menekankan rasa seperti yang dikenal dalam tasawuf.
Al qur an sebagai sumber utama ajaran islam diturunkan bukan dalam ruang hampa, melainkan dalam setting sosial aktual, respon normatifnya merefleksikan kondisi sosial aktual itu meskipun jelas, bahwa al qur an memiliki cita cita sosial tertentu.
            Nilai nilai kemanusiaan ( humasisasi ), liberasi, dan transendensi yang dapat di gali dalam Al qur an surat ali imran ayat 110 yang penjelasannya sebagai berikut :
·         Bahwa tujuan humanisasi adalah memanusiakan manusia dari proses demunanisasi. Industrialisasi yang kini terjadi terkadang menjadikan manusia sebagai bagian dari masyarakat abstrak tanpa wilayah kemanusiaan.
Sementara itu tujuan liberasi adalah pembebasan manusia dari kungkungan teknologi, pemerasan kehidupan, menyatu dengan orang miskin yang tergusur oleh kekuatan ekonomi raksasa dan berusaha membebaskan manusia dari belenggu yang kita buat sendiri. Selanjutnya tujuan dari transendensi adalah menumbuhkan dimensi transendental dalam kebudayaan.
C. Peran Ilmu Sosial Profetik Pada Era Globalisasi
Dengan ilmu sosial profetik yang kita bangun dari ajaran islam sebagaimana tersebut di atas, kita tidak perlu takut atau khawatir terhadap dominasi hancurkan kelas yang lain. Dalam perspektif islam struktur yang adil tidakkan tercipta hanya dengan menghancurkan kelas yang menguasai alat alat produksi.
Bukti sejarah tersebut memperlihatkan dengan jelas bahwa dari sejak kelahirannya lima belas abad yang lalu silam telah tampil sebagai agama terbuka, akomodatif serta berdampingan dengan agama, kebudayaan dan peradaban lainnya. Tetapi, dalam waktu bersamaan islam juga tampil memberikan kritik, perbaikan, bahkan penolakan dengan cara cara yang amat simpatik dan tidak menimbulkan gejolak sosial yang membawa korban yang tidak diharapkan.
Dengan mengikuti uraian di atas, kiranya dapat menjadi jelas bahwa islam memiliki perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap masalah masalah sosial. Oleh karena itu, kehadiran ilmu sosial yang banyak membicarakan tentang manusia tersebut dapat di akui oleh islam. Namun islam memiliki pandangan yang khas tentang ilmu sosial yang harus dikembangkan, yaitu ilmu sosial profetik  yang di bangun dari ajaran islam dan dia arahkan untuk humanisasi, liberasi, dan transendensi. Ilmu pengetahuan sosial demikian yang dibutuhkan dalam membangun manusia indonesia seutuhnya pada era globalisasi di abad XXI mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar